Selasa, 25 Februari 2014

Teman teman UKM, jual produk Anda di Pasar Lokal dan Pasar Internasional sekaligus.

Daya serap dan tingkat konsumsi dalam negeri sangat besar, UKM UKM harus memprioritaskan dan fokus kepada pemenuhan kebutuhan nasional, sebelum pasar internasional, agar barang nasional bisa memantapkan kualitasnya dan membangun brand image yang memenuhi standar internasional. selain itu, dengan pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri , akan berdampak mengurangi kebutuhan impor. Tidak salah beberapa usahawan yang sudah eksis di pasar lokal enggan meningkatkan ke pasar internasional, dengan alasan sudah kewalahan order lokal atau tidak mau ribet dengan urusan pembayaran internasional, bahkan banyak juga yang memulai mengurangi bahkan menutup pasar internasionalnya.

Ketika masih jadi staff di Bank Bapindo (sekarang Bank mandiri),  penulis mengalami krisis moneter yang terjadi tahun 1997/1998, meluluh lantakan sendi perekonomian Indonesia. semula kurs 1 USD= Rp 2000, menjadi 1 USD = Rp. 16,000.00 , tahun tahun sulit, khususnya bagi importer yang tiba tiba harus give up, tidak bisa bayar pada saat jatuh tempo, dan Bank sebagai Issuer LC harus buka piutang L/C. Sisi lain, Eksporter bak kejatuhan duren, tiba tiba  Negosiasi/ Pencairan wesel ekspor menlonjak luar biasa.
Menilik krisis moneter tahun lalu, seyogyanya para pelaku usaha baik Non UKM atau UKM yang sudah eksis dipasar lokal tetap menggarap pasar potensial di luar negeri. Mengingat komponen dasar produksi pabrik di Indonesia saya kira banyak yang impor, maka mau tidak mau kebutuhan mata uang USD akan terus meningkat. Terbukti saat ini nilai tukar mata uang IDR terus melemah. ( 1 USD= Rp. 11,781 rate BI tgl. 25-11-2005).
KHUSUS untuk UKM UKM yang sedang memulai atau sedang berkembang  jangan ragu ragu untuk melirik pasar internasional yang sangat potensial. Kembangkan pasar Anda ke Pasar Lokal dan Pasar Internasional, dengan demikian peluang pasar Anda lebih besar dari pada hanya dalam 1 pasar.
13853923081841299640
Wooden Radio made in Indonesia yg tembus Ekspor
UKM UKM,  baik yang pabrikan maupun Home Industry mari berpikir yang mendalam “ bagaimana produk Anda bisa ekspor” menurut Penulis contoh/Benchmark yang baik adalah  usaha Home Industry  Masyarakat China, kita tahu dan sering membicarakan bahwa barang barang (onderdil motor/ handphone dll) yang membanjiri pasar Indonesia adalah produk rumah tangga!!!!  Akibatnya Devisa Negara China meningkat tajam, berbalik dengan Indonesia Devisa yang cenderung menurun. Kalau China bisa, Indonesia pasti lebih bisa,
Kalau ada pertanyaan? Kualitas produk china jelek jelek?  Nah yang jelek jelek aja laku keras apalagi kalau bagus??,  masalah kualitas bisa di atur, kadang peran importer juga menentukan , minta barang cepat dan murah. Atau kalau dalam dunia perkopian, kopi grade apa saja, yang penting kopi. Selain itu, karakter masyarakat di negera importer, missal Jepang juga ikut mempengaruhi, Masyarakat jepang adalah orang orangnya yang innovative dan creative, kadang untuk urusan mebel (yg saya tahu mebel berbahan dasar rotan) menggunakan kualitas rotan yang rendah, setiap rusak, harus ganti model baru. Mereka akan malu kalau mebel dirumahnya dari tahun ke tahun itu itu saja (awet). Berbeda dengan kita, yg dicari barang murah, bagus dan awet, celakanya kalau rusak nggak mau ganti, diservice terus  hehehe.
Penulis mengajak para pelaku bisnis khususnya UKM UKM ayo gerakan usaha Anda untuk tembus pasar internasional, kontribusi Anda akan sangat bermanfaat bagi perkembangan Neraca Perdagangan Indonesia. Kalau mau….cara Ekspor itu Mudah.
Bagaimana pendapat Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar