Jumat, 02 Mei 2014

Daya Saing Ekspor (2) - Mutu Komoditi

Secara umum produk/komoditi yang di ekspor adalah mempunyai kualitas yang baik ( export standard quality), bahkan untuk beberapa negara tujuan, tingkat mutu komoditi/produk harus ada sertifikasi mutu dari competent authorizer di negara eksportir, serta memberikan kebijakan prosedur import yang  mensyaratkan ada pre shipment inspection (PSI) di negara eksporter oleh independent surveyor yang ditunjuk oleh Pemerintah negara Importer tersebut. sehingga seringkali Eksporter yang akan memulai ekspor agak kesulitan dalam memulai ekspor karena kurang pemahaman dalam kualitas mutu produk ekspor.

Namun "mutu' komoditi/produk ekspor juga ditentukan oleh karakter budaya masyarakat di negara tujuan, karena beberapa negara tidak mensyaratkan kualitas mutu yang terlalu njlimet, sehingga kondisi ini bisa memudahkan eksporter untuk melakukan ekspor dengan penuh semangat.

Sebagai contoh, negara Jepang adalah negara yang menerapkan kualitas mutu yang baik, siapapun eksporter akan paham bahwa tingkat karakter masyarakat Jepang adalah full inovatif dan kreatif, sehingga eksporter harus bisa memenuhi keinginan  masyarakat Jepang tersebut.

Ketika saya masih bekerja di Bank sering diskusi dengan eksporter Nasabah kami, salah satunya adalah eksporter Rattan Furniture. kami perhatikan bahwa rotan sebagai bahan baku untuk pembuatan furniture, kursi,meja dll, bukan di ambil dari rotan yang berkualitas/ grade A, bahkan berkualitas di bawah itu ( 2 level kebawah), hal ini pernah saya tanyakan ke teman eksporter tersebut,...karena menurut asumsi saya.. kursi rottan tersebut tidak akan bertahan dalam waktu 1 tahun akan rusak, menurut teman eksporter, karakter dan budaya masyarakat jepang, itu sangat dinamis full inovatif dan kreatif, mereka akan malu kalau mempunyai furniture yang model itu itu saja, bahkan awet bertahun tahun. dalam 1 tahun mereka sering mengganti furniture yang model terbaru, oleh karena itu bahan rottan oleh eksporter diambil yg kualitas 3,  setahun rusak..ganti.. rusak lagi ganti, yang penting model dan design up to date.
dalam area diskusi yang lain, jika customer Jepang visit ke pabrik atau kantor eksporter, mereka tidak segan segan berkomentar mengenai model ruang kerja, ruang lab.. kalau nggak pernah ada perubahan, baik luas ruangan, tata letak, warna cat,  mereka akan komen....eh ruangan loe kok nggak ada perubahan...(hehehe bhs jepangnya terjemahkan sendiri).
Nah bedakan dengan karakter masyarakat Indonesia....furniture makin lama makin bangga....

Jadi kesimpulan, mutu produk/ komoditi tetap harus dijaga, best quality, namun Anda jangan berkecil hati kalau mutu produk Anda masih belum baik, tetap lakukan ekspor sambil terus berinovasi......

Tetap Semangat Ekspor




Tidak ada komentar:

Posting Komentar