Selasa, 25 Februari 2014
Letter of Credit belum diterima? padahal sudah keburu shipment??? (bagian 1)
Bagi Anda yang sudah berkecimpung dalam perdagangan ekspor atau bekerja pada perusahaan ekspor, dimana perusahaan ekspor mempunyai frekuensi export yang tinggi ( setiap hari ada shipment) maka akan acapkali mendapatkan kondisi yang sangat urgent yaitu barang siapshipment, namun LC belum diterima?
atau beberapa kondisi sebagai berikut:
1.Original LC belum diterima Bank eksporter
2. Original LC sudah diterima di Head Office bank eksporter namun belum di advise ke cabang.
2. Origina LC sudah diterima di advising bank bukan bank eksporter
3. Status LC masih belum jelas, sedang importer bilang
- sudah apply LC application
- Importer kasih draft lc
- Importer sudah mengirimkan print out LC
4. Dari pihak bank hanya mendapatkan jawaban, belum ada, belum diterima?
Pernahkan Anda mengalami kejadian seperti ini?
Ada beberapa langkah yang harus Anda ketahui
1. LC di issue menggunakan Mail atau SWIFT?
2. Siapakah yang ditunjuk sebagai advising Bank?
3.Route advising LC
4. Advising LC form dari Bank
Ketika mengalami keterlambatan penerimaan original L/C, agar dipastikan dulu, apakah LC diterbitkan dengan surat/mail atau swift.
Kalau memakai mail (biasanya negara Banglasdesh/ India/pakistan) tentu akan membutuhkan waktu yang relatif lama. selain itu pihak advising bank masih memerlukan verify authentikasi specimen atas tanda tangan pejabat pembuat L/C. Jika Advising bank sudah mempunyai tentu lebih cepat, namun jika sebaliknya, bank akan lama untuk menyatakan bahwa LC tersebut ASLI/ AUTHENTICATED
SWIFT
Relatif cepat dalam hal pencapaian berita.
Jika petugas Bank Anda masih menyatakan belum terima L/C, sedangkan Anda sudah menerima copy print out LC dari Importer Anda, maka yang perlu di cek adalah SIAPA BANK YANG MENJADI ADVISING BANK. Apakah advising bank atas nama BANK ANDA atau Bank Lain.?
Jika atas nama Bank Anda ( Head Office) maka Anda harus push petugas untuk take action by today, agar kontak petugas di H.O Bank.
Jika Advising Bank adalah Bank Lain, Anda harus take action untuk menghubungi bank tersebut agar segera melakukan advising bank ke bank Anda.
( Dalam kondisi ini, Anda bisa release shipment karena LC sudah dipastikan berada di Bank Anda, namun yg perlu diperhatikan dalam pembuatan dokumen (post shipment) agar menunggu lc dari bank Anda, karena biasanya copy LC dari importer berbeda dalam format penulisan, dikuatirkan ada perbedaan)
Jika copy L/C yang Anda terima dari Importer belum jelas nama Issuing Bank/ Advising Bank, maka JANGAN LAKUKAN PROSES SHIPMENT. Anda harus rush ke Importer agar bisa memberikan informasi tentang LC dengan sejelas jelasnya.
(Bersambung)
Teman teman UKM, jual produk Anda di Pasar Lokal dan Pasar Internasional sekaligus.
Daya serap dan tingkat konsumsi dalam negeri sangat besar, UKM
UKM harus memprioritaskan dan fokus kepada pemenuhan kebutuhan nasional,
sebelum pasar internasional, agar barang nasional bisa memantapkan
kualitasnya dan membangun brand image yang memenuhi standar
internasional. selain itu, dengan pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri
, akan berdampak mengurangi kebutuhan impor. Tidak salah beberapa
usahawan yang sudah eksis di pasar lokal enggan meningkatkan ke pasar
internasional, dengan alasan sudah kewalahan order lokal atau tidak mau
ribet dengan urusan pembayaran internasional, bahkan banyak juga yang
memulai mengurangi bahkan menutup pasar internasionalnya.
UKM-UKM Ayo Ekspor!
Meninjau neraca perdagangan internasional Indonesia terus mengalami
defisit, artinya Impor Indonesia lebih besar dari pada Ekspor, artinya
lagi.. orang Indonesia lebih suka membeli barang diluar negeri dari pada
menjual keluar negeri, dan susahnya adalah ketika kegiatan impor ini
dipandang adalah cara yang paling baik untuk memenuhi kebutuhan sandang
pangan Rakyat Indonesia, maka 10 tahun yang akan datang Indonesia akan
benar benar menjadi negara yang tergantung segala kebutuhan dengan
impor.
secara instan:
secara instan:
MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean) 2015,sebuah Peluang atau Ancaman bagi Indonesia
menurunnya ekspor Indonesia, sampai saat ini kondisi perdagangan
internasional Indonesia masih belum menunjukan perubahan, masih tetap
defisit. +/- USD 5 milyar (data BPS : jan-agustus 2013)
Ekspor: USD. 119.24 m
Impor: USD. 124.83 m
Sebentar lagi, di wilayah ASEAN, selain AFTA akan hadir Asean Economic Community( AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Blue print AEC 2015 - Single market and production Base
Ekspor: USD. 119.24 m
Impor: USD. 124.83 m
Sebentar lagi, di wilayah ASEAN, selain AFTA akan hadir Asean Economic Community( AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Blue print AEC 2015 - Single market and production Base
Warning: nasib Export Indonesia
Data dari BPS menunjukan bahwa transaksi ekspor Indonesia
cenderung menurun di banding transaksi impor, th 2010 s/d 2011
transaksi ekspor naik berkisar 29% ( USD 203,49 milyar), impor
naik 31% (USD 177,43 milyar).
Tahun 2012 transaksi ekspor justru turun dgn nilai dibanding
tahun 2011.(USD. 190 03 milyar), transaksi impor turun
dibanding tahun 2011 (USD. 191 69 milyar).
Transaksi ekspor dan impor Negara kita tercinta adalah
tanggung jawab semua stake holder di Negara kita, Pemerintah,
Lembaga Perbankan,Lembaga/Institusi Pemerintah, Perusahaan
Pemerintah/Swasta
cenderung menurun di banding transaksi impor, th 2010 s/d 2011
transaksi ekspor naik berkisar 29% ( USD 203,49 milyar), impor
naik 31% (USD 177,43 milyar).
Tahun 2012 transaksi ekspor justru turun dgn nilai dibanding
tahun 2011.(USD. 190 03 milyar), transaksi impor turun
dibanding tahun 2011 (USD. 191 69 milyar).
Transaksi ekspor dan impor Negara kita tercinta adalah
tanggung jawab semua stake holder di Negara kita, Pemerintah,
Lembaga Perbankan,Lembaga/Institusi Pemerintah, Perusahaan
Pemerintah/Swasta
Langganan:
Postingan (Atom)