Dalam SWOT (Strengh Weakness Opportunity Threat) tentu sudah mengenal tentang Kelemahan/weaknes baik personal maupun perusahaan. apa saja Kelemahan yg terkait bisnis Ekspor.
1. Personal
- Tidak Bisa Bahasa Inggris
- Belum tahu prosedur Ekspor
- Bingung cari pembeli luar Negeri
2. Perusahaan
- Modal tidak ada
- Produksi masih kecil
- Perijinan belum punya
- Sertifikasi mutu dan lain lain belum punya..
Oleh karena itu, sering kali yang saya ketahui rekan rekan umkm akan memilih untuk melengkapi kekurangan kekurangan yang dimiliki, misalkan
Perusahaan
- Mengurus perijinan - UD,CV PT dll
- Mengurus Sertifikasi
- Mencari modal untuk persiapan ekspor
dll
Menurut saya tidak salah, dan itu persiapan yang bagus, namun adakalanya ketika dalam pengurusan perijinan dan lain lain mengalami kesulitan, maka yang ada adalah putus asa...? "..mengurus ijin saja sulit ..bagaimana mau ekspor.." begitu yang sering saya dengar.
Seperti yang saya sampaikan dalam setiap Pelatihan kepada Peserta, " Kelemahan Anda jangan Menghambat semangat Ekspor Anda"
Beberapa contoh semangat ekspor dengan berbagai kelemahan yang ada, namun bisa ekspor juga.
sedikit cerita seru selama saya mendampingi rekan saya ( baca : http://belajarexport.blogspot.co.id/2015/11/ekspor-itu-mudahsebuah-kisah-sukses.html)
Pada tgl. 14-11-2015 saya diminta untuk mendampingi lagi , karena ada customer dari Berlin akan visit ke pabrik arangnya. Rekan kami, bahasa Inggris lisa kurang bagus (sebetulnya saya juga, cuma saya lebih PeDe saja hehhe),
AKhirnya kami ketemu calon Customer dari Berlin ( Orang Berlin keturunan Lebanon), nah customer ternyata hanya bisa Bahasa German dan Arab...inggris sangat minim dan dialek sangat membuat pusing.. misal menyebut My Father, yg kami dengar adalah My Fasa, My Masa ( ibu).
sedang kami cuma bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ya nggak bagus bagus amat.
Mari kita lihat semangat ekspor ke duanya.. yg satu dari Berlin harus terbang kurang lebih 16 jam + 6 jam ( Jakarta-Tegal) , yang satu membangun bisnis ekspor dgn bahasa Inggris yg minim.
dengan keterbatasa kami, tidak ada kesulitan dan membuat suasana kaku.
setiap bicara kita saling mendengar dan nyimak... jika tidak tahu artinya.. buka kamus Google Translater....,
terus begitu selama 2 baik dalam negosiasi maupun pembicaraan lain....
Akhirnya Deal.... setiap bulan 1 kontainer, dan Customer bayar DP Tunai keras ( pakai EUR) yg kita tukar di money changer. ( pulang uang kita tenteng dalam tas kresek)
Nah... kelemahan Anda apa dalam memulai bisnis ekspor... mari sampaikan kepada mentor, atau teman yang sudah berpengalaman dalam bisnis ekspor...
Tetap Semangat Ayo Ekspor
1. Personal
- Tidak Bisa Bahasa Inggris
- Belum tahu prosedur Ekspor
- Bingung cari pembeli luar Negeri
2. Perusahaan
- Modal tidak ada
- Produksi masih kecil
- Perijinan belum punya
- Sertifikasi mutu dan lain lain belum punya..
Oleh karena itu, sering kali yang saya ketahui rekan rekan umkm akan memilih untuk melengkapi kekurangan kekurangan yang dimiliki, misalkan
Perusahaan
- Mengurus perijinan - UD,CV PT dll
- Mengurus Sertifikasi
- Mencari modal untuk persiapan ekspor
dll
Menurut saya tidak salah, dan itu persiapan yang bagus, namun adakalanya ketika dalam pengurusan perijinan dan lain lain mengalami kesulitan, maka yang ada adalah putus asa...? "..mengurus ijin saja sulit ..bagaimana mau ekspor.." begitu yang sering saya dengar.
Seperti yang saya sampaikan dalam setiap Pelatihan kepada Peserta, " Kelemahan Anda jangan Menghambat semangat Ekspor Anda"
Beberapa contoh semangat ekspor dengan berbagai kelemahan yang ada, namun bisa ekspor juga.
sedikit cerita seru selama saya mendampingi rekan saya ( baca : http://belajarexport.blogspot.co.id/2015/11/ekspor-itu-mudahsebuah-kisah-sukses.html)
Pada tgl. 14-11-2015 saya diminta untuk mendampingi lagi , karena ada customer dari Berlin akan visit ke pabrik arangnya. Rekan kami, bahasa Inggris lisa kurang bagus (sebetulnya saya juga, cuma saya lebih PeDe saja hehhe),
AKhirnya kami ketemu calon Customer dari Berlin ( Orang Berlin keturunan Lebanon), nah customer ternyata hanya bisa Bahasa German dan Arab...inggris sangat minim dan dialek sangat membuat pusing.. misal menyebut My Father, yg kami dengar adalah My Fasa, My Masa ( ibu).
sedang kami cuma bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ya nggak bagus bagus amat.
Mari kita lihat semangat ekspor ke duanya.. yg satu dari Berlin harus terbang kurang lebih 16 jam + 6 jam ( Jakarta-Tegal) , yang satu membangun bisnis ekspor dgn bahasa Inggris yg minim.
dengan keterbatasa kami, tidak ada kesulitan dan membuat suasana kaku.
setiap bicara kita saling mendengar dan nyimak... jika tidak tahu artinya.. buka kamus Google Translater....,
terus begitu selama 2 baik dalam negosiasi maupun pembicaraan lain....
Akhirnya Deal.... setiap bulan 1 kontainer, dan Customer bayar DP Tunai keras ( pakai EUR) yg kita tukar di money changer. ( pulang uang kita tenteng dalam tas kresek)
Nah... kelemahan Anda apa dalam memulai bisnis ekspor... mari sampaikan kepada mentor, atau teman yang sudah berpengalaman dalam bisnis ekspor...
Tetap Semangat Ayo Ekspor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar