Sumber data
BPS (Biro Pusat Statistik) menunjukan kecenderungan transaksi
Export menurun, sedangkan transaksi
Import meningkat..
Data Export (million) Data Import (Million)
Th 2009 USD. 116,510.02 USD. 96,829.28
Th 2010 USD. 157,789.10 USD. 135,663.28
Th 2011 USD 203,496.62 USD. 177,435.55
Th 2012 USD 190,031.84 USD. 191,691.00 Fakta 2
Masih banyak perusahaan mensyaratkan pembayaran Cash
sebelum
Delivery
Fakta 3
Masih banyak perusahaan
export/import kesulitan untuk mendapatkan pembiayaan dari bank
Fakta 4
Masih banyak perusahaan
export kesulitan untuk mendapatkan cash
advance dari
bank, karena dokumen
export tidak di
finance/ Purchase oleh Bank
Beberapa fakta tersebut mengidentifikasikan bahwa di lapangan para perusahaan ( Produsen/ supplier komoditi) cenderung mengambil prinsip kehati hatian yang terlalu hati hati.
- Pembayaran Cash di depan adalah solusi bagi para Penjual.Bagi Para pembeli pembayaran Cash di depan adalah memberatkan cash flow.
- Penjual memberikan kelonggaran kepada Pembeli dengan pembayaran berjangka dalam prakteknya jadi masalah bagi Penjual karena AR (Account receivable) meningkat.
- Salah satu trend import meningkat, karena bagi para Pembeli dengan persyaratan pembayaran cash di depan untuk pembelian lokal, sangat memberatkan, sehingga cenderung import dengan pembayaran menggunakan LC atau Documentary collection.
- Bank sulit untuk memberikan pembiayaan export karena, exporter belum dapat memberikan persyaratan dan kondisi yang sesuai dengan permintaan Bank, khusus pembayaran LC. Sehingga outstanding AR meningkat dengan grace period yang relatif lama.
Trade Finance tidak hanya berurusan dengan export dan import, namun juga perdagangan lokal. Pilar utama Trade Finance adalah
1.Payment
2.Risk Mitigation
3.Finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar